Lampung Barat, mataharipost.id - Konflik antara harimau dan manusia yang sudah menyebabkan tewasnya 2 (dua) warga Lampung Barat (Lambar) pekon sumber agung kecamatan suoh dan pekon bumi hantatai kecamatan Bandar Negeri Suoh, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lambar EDI Novial, S.Kom mengucapkan bela sungkawa dan prihatin yang mendalam atas tewasnya warga Lampung Barat atas serangan si raja rimba.
Lalu, permintaan kepada Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) serta pihak terkait lainnya untuk bertindak tegas terhadap binatang buas berupa Harimau, yang telah menelan dua korban jiwa warga Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), terus disuarakan.
Kali ini Bang Edi sapaan akrab beliau dalam sambungan seluler nya menyampaikan kepada awak media agar permasalahan konflik dengan penguasa hutan ini dapat segera diselesaikan demi tercipta nya rasa aman terhadap masyarakat.
"saya meminta kepada pemerintah daerah agar terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti BKSDA dan BBTNBBS dan Forkopimda untuk mencarikan solusi atas permasalahan ini jangan sampai timbul korban baru dimasyarakat, " pintanya.
Lalu Edi Novial juga menghimbau agar masyarakat membatasi aktifitas berkebun terutama dijam-jam rawan seperti disore dan dimalam hari untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan kembali terjadi.
sebelumnya Seperti diketahui, yang menjadi korban Harimau tersebut, Sahri bin Saprak (28) warga Pekon Bumi Hantatai BNS, yang ditemukan Kamis (22/2) Pukul 02.00 WIB dinihari sudah tidak bernyawa, sekitar 300 meter dari kebunnya, dengan kondisi tubuh sudah tidak utuh, bahkan sampai saat ini kaki korban belum ditemukan.(Daniel)
Tags
Lampung Barat