PPTK Diskominfo Tuba Bongkar Niat Busuk Kadisnya, Serta Sebut Selalu Buat Riuh Suasana



Tulang Bawang,mataharipost.id- Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Belanja Jasa Media Dinas Komunikasi dan informatika (Diskominfo) Kabupaten Tulang Bawang Suwandi membongkar niat busuk kepala Dinasnya dan menyebut Desia Kusumma Yudha selalu buat riuh suasana. Sabtu, 18/11/23

Dinas Komunikasi dan Informatika Tulang Bawang belakangan ini kerap menemukan masalah baik dari segi Pencairan Belanja jasa iklan / reklame film dan pemotretan maupun Pencairan berlangganan surat kabar / koran di duga hasil buah tangan Perempuan paruh baya yang duduk sebagai Kepala di Dinas tersebut.

Diketahui Sebelumnya anggaran Belanja jasa iklan / reklame film dan pemotretan Tahun 2023 pada Dinas Kominfo Tulang Bawang berada pada angka Rp, 6,6 milyar namun anggaran tersebut mengerucut menjadi Rp. 1,6 milyar dengan penjelasan anggaran tersebut terkena pemangkasan akibat defisitnya anggaran

Namun setelah munculnya kebijakan Penjabat Bupati Tulang Bawang Qudrotul Ikhwan anggaran yang notabene nya untuk media tersebut di tambah Rp. 200 juta dengan total nilai menjadi Rp. 1,8 milyar, meski belum tersalurkan secara baik sampai dengan saat ini.

Suwandi menjelaskan melalui telepon seluler bahwa seluruh media yang terdaftar di E-catalog Lokal dan yang telah verifikasi oleh tim nya sudah diberikan plot dengan nominal harga yang beragam sebanyak 378 media, namun Kepala Dinas Kominfo Tulang Bawang Desia Kusuma Yudha hanya ingin mencairkan pada tahap pertama saja yaitu sebanyak 241 media.

"Ada sebanyak 378 media yang meliputi online/cetak/elektronik dan sebagainya yang sudah kami data melalui e-katalog dan telah kami verifikasi, namun ibu kadis ini kan bersikeras untuk mencairkan 241 di tahap awal saja, untuk sisanya 137 media itu hanya akan ia cairkan pada 10 sampai 15 media saja",Jelas Suwandi dengan bahasa daerah lampung


Suwandi lebih dalam mengatakan bahwa Kepala Dinasnya selalu membuat riuh suasana padahal sudah ada atensi dari Inspektorat maupun Kejaksaan selalu pengawas untuk dapat di akomodir sebaik mungkin


"Maksud saya ibu kadis jangan begitulah kasih kawan-kawan itu sesuai aturan, loh padahal sudah di pesan baik dari inspektorat maupun kejaksaan ataupun pihak-pihak terkait yang lain selaku pengawas untuk dapat di kordinir dan di akomodir bagaimana supaya dapat sekondusif mungkin, tolong kasih (ratusan media sisa 241), bahkan sampai habis kawan-kawan kejaksaan menasehati, maksud saya sebelumnya ini sudah berjalan dengan baik, sudah kondusif jangan dibuat riuh lagi dengan hanya mencairkan 10-15 media saja dari ratusan media sisa dari 241 tahap awal, Ibu kadis ini selalu buat riuh, ungkap Suwandi dengan bahasa Lampung


Sebelumnya Suwandi menjelaskan pernah menemui TAPD dan APH yang sebelumnya pernah memeriksa Dinasnya dengan persoalan yang hampir sama untuk berkordinasi tentang pencairan anggaran tersebut yang sedang dilaksanakan oleh pihaknya, Suwandi menuturkan mendapatkan apresiasi dari TAPD maupun pihak APH tersebut namun sekali lagi ia sesalkan karna Ibu Kadisnya hadir dengan menimbulkan gejolak baru dengan mengacak-acak apa yang dirinya dan timnya lakukan

"Sudah saya ceritakan semua ini tahapan-tahapan yang sudah kami lalui, dijawab okee. Termasuk inspektorat sudah sip kata pak untung dan yang lain dan juga pihak APH juga sudah sip tutur mereka, meski menitip pesan untuk dapat dilaksanakan dengan benar jangan hanya RAB nya saja, naa itu kan habis ucapan orang, inilah kata pihak APH anggap pembelajaran yang sudah-sudah supaya kita masuk e-catalog ini sosialisasi anggap pengenalan, di tahun berikutnya kita sudah mengerti dan berjalan dengan baik, sudah bagus, sudah tertata. Ini mau di acak sama ibu kadis lagi, saya juga salut angkat tangan, dia masih menyodorkan bersikeras untuk mencairkan 10-15 media saja dari 137 sisa media yang belum di berikan order dan pencairan", Tutur Suwandi dengan bahasa lampung

Masih Suwandi juga membeberkan bahwa Ibu Kadis sudah mengambil uang setoran kepada 10-15 media yang akan ia cairkan tersebut

"Setelah itu saya denger bahwa dia sudah ngambil uang duluan dari kawan-kawan yang 10-15 media itu ( sudah ngambil setoran), kalau itu Monggo haknya tapi jangan begitu jangan matikan orang banyak dikira dia dia pensiun enggak dipanggil polisi kalau bermasalah, Tetep di panggil, tetep di panggil juga dari kejaksaan walaupun kita sudah pensiun apa bila ada temuan yang tidak benar, nah itu loh!, Beber Suwandi dengan bahasa Lampung.

Sementara, Saat dikompirmasi melalui Whatsapp, Kepala Dinas Kominfo Tulang Bawang Desia Kusuma Yudha menyangkal, dia mengatakan bahwa PPTK Suwandi tidak pernah mengatakan hal seperti itu. 

"PPTK sudah sampaikan ke saya tidak ada dia berucap seperti itu" Ungkap Kadis Kominfo. (Tim/Riko) 


Lebih baru Lebih lama