Tulang Bawang, mataharipost.id- Balita berinisial RA patah kaki sebelah kiri akibat terpeleset di kamar mandi RSUD Menggala pada Senin (10/07/23). Hal ini di picu dugaan kamar mandi yang licin karna kurangnya perhatian dari pihak kebersihan rumah sakit tersebut
Kejadian ini di jelaskan oleh orang tua RA yang berinisial MAS (25) bahwa kronologi terjadi sekira waktu pagi hari saat balita tersebut yang bersamanya dan keluarga menjemput neneknya (balita) yang usai di rawat di ruangan kelas 3 penyakit dalam, dan di waktu yang sama balita tersebut ingin air buang air besar namun nahas balita tersebut terpeleset akibat lantai yang licin dan menyebabkannya patah tulang paha kaki sebelah kiri
"Kami sekeluarga menjemput neneknya RA yang usai di rawat di RSUD Menggala ini, di ruang kelas 3 karna perawatan tersebut memakai BPJS yang di tanggung pemerintah, waktu itu anak saya RA ingin buang air besar dan saya temani untuk pergi kekamar mandi di ruangan tersebut, namun nahas ketika anak saya ingin naik kloset untuk buang hajatnya, dia terpeleset dan terbentur di lantai hingga sebabkan kaki bagian pahanya patah di sebelah kiri" Jelas ibu Balita tersebut.
Setelah kejadian tersebut RA langsung dibawa keruangan instalasi gawat darurat IGD untuk dapat di rawat, akan tetapi bukan perhatian dan perawatan prima yang RA dan keluarganya dapat malah perlakuan sebaliknya yang di terima oleh korban dan keluarganya.
Di waktu yang sama ibu MAS juga menambahkan bahwa dalam perawatan anaknya tersebut, iya mendapatkan intimidasi untuk agar supaya anaknya tidak di rawat di RSUD Menggala.
"Ya saya dan keluarga kan pakai BPJS, Namun ada salah satu perawat dan dokter di RS itu ngomong kalau anak saya jangan di rawat di sini (RSUD Menggala) tetapi rujuk di RS Yukum jaya, entah karna saya orang susah tidak bisa bayar umum, atau karna peralatan rumah sakit kurang memadai", tambahnya
Ibu MAS juga mengungkapkan keanehan yang terjadi saat ia memilih untuk membawa pasien pulang karna merasa tidak mendapatkan pelayanan yang baik ia diminta untuk membayar melalui umum, namun untuk mendapatkan perawatan lagi di RS tersebut ibu RA tidak bisa menggunakan BPJS tanpa mendapatkan penjelasan yang jelas (Bayar umum)
Ibu MAS mengungkapkan kekecewaannya karna kejadian tersebut berada di lingkungan rumah sakit jangankan mendapatkan perhatian dan pelayanan yang baik, permohonan maafpun tidak ia dan keluarganya dapatkan
"Kejadian ini kan terjadi di lingkup rumah sakit, saya memang orang bodoh tidak ngerti namun jangankan anak saya dapat perhatian dan pelayanan yang baik dari pihak rumah sakit, permohonan maafpun gak sama sekali kami terima bahkan salah satu dari dokter ada yang ngomong dengan saya bahwa untuk ronsen yang kedua kali kami harus membayar umum dan BPJS kami tidak dapat dipakai", Tutup ibu MAS
Hingga berita di terbitkan Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Menggala belum memberikan tanggapan (RK/Tim)