Tulang Bawang,mataharipost.id-Pekerjaan Proyek Swakelola Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Provinsi Lampung Di duga Bermasalah dan tidak sesuai spesifikasi gambar maupun Rencana Anggaran Belanja (RAB) ,Senin 03/04/23
Proyek tersebut terkesan carut marut dan tidak jelas karna kurang maksimalnyan pekerjaan serta tidak adanya papan informasi,hal ini terjadi di lingkungan Gunung Sakti Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung, padahal kegiatan Swakelola sudah berjalan dari mulai beberapa minggu lalu, pada tahun 2023, kegiatan pemeliharaan itu meliputi penggalian drainase yang tersumbat dan penambalan lobang di jalan.
Adapun dalam pelaksanaan pengerjaan disinyalir tidak memenuhi standar teknis. Untuk pengadaan bahan material tidak jelas perusahaan mana yang ditunjuk, tentu hal ini mengundang tanya bagi masyarakat selaku kontrol sosial.
Mulai dari mengukur, membuat pola, dan memotong lubang jalan itu, hingga dilakukannya pengaspalan ulang, semestinya Proses tersebut dilakukan agar bisa menghasilkan tambalan yang sempurna, baik secara konstruksi maupun hasil akhirnya, itulah proses yang seharusnya di lakukan oleh Dinas Bina marga dan Bina Kontruksi Provinsi Lampung.
Seperti tutur salah satu warga lingkungan pekerjaan tersebut ZAB (51) th menjelaskan Pekerjaan drainase itu sebelumnya diberi tau oleh Pengawas dari Provinsi yang diketahui seluruh warga bervolume 750 meter, namun pengerjaanya hanya 350 meter.
"Pekerjaan drainase ini kan pengawasnya mengatakan sepanjang 750 meter, namun ini yang dikerjakan hanya 350 meter, bagi kami yang awam ya tidak apa apa, tetapi tolong dimaksimalkan pekerjaannya, karna jelas nampak pekerjaan drainase ini seperti tidak di awasi oleh petugas berwenang, masih banyak kotoran yang tertimbun di dalamnya, bahkan ada beberapa tempat yang memang tidak di kerjakan dengan alasan susah untuk di kerjakan", komentar ZAB
Sedangkan AM (55) warga setempat mengatakan pekerjaan ini Semestinya jadi pujian dan ucapan terima kasih dari warga, namun karna kurang maksimalnya pekerjaan ini malah merasa di rugikan, pasalnya jalan yang di tutup, batu dan tanah berhamburan di jalan, bahkan ketika hujan jalanan tetap tergenang banjir.
"Pekerjaan ini harusnya kan jadi pujian dan ucapan terimakasih dari kami selaku warga kepada pemerintah telah memberikan perhatian kepada kami, tetapi karna pekerjaan yang jelas kurang maksimal tentu menuai sebuah kritikan agar pekerjaan dapat berjalan dengan maksimal, ini yang ada jalan sudah di tutup, batu juga tanah berhamburan dijalan, malah kalau hujan jalanan tetep tergenang banjir",Ucap AM
Di sisi lain datang komentar dari Ketua DPC LSM PEMATANK Kabupaten Tulang Bawang, Junaidi Romli menjelaskan kepada awak media soal kerjaan proyek yang di dua jalur Kecamatan Menggala lingkungan Gunung Sakti Kabupaten Tulang Bawang.
Proyek tersebut sangat di sayangkan untuk teknis kerja nya yang asal-asalan, terlihat jelas dilapangan saat saya secara tidak sengaja melihat para pekerja pengelar Hotmic yang tidak di lakukan galian, semestinya dilakukan galian, namun terjadi di lapangan tidak sesuai dengan teori yang ada sehingga kualitas jalan yang dihasilkannya pun tidak maksimal, banyak sekali kasus proyek jalan yang mengalami kerusakan sebelum umur rencana sehingga bisa dipastikan dalam pengerjaannya ada yang kurang maksimal,ucapnya, 1April/2023.
Junaidi Romli juga mengatakan untuk pengerjaan drainase banyak Pro Kontra yang timbul dari masyarakat Karna adanya pengurangan Volume Ukuran Pekerjaan yang Semustinya dilakukan sebesar 750 meter, namun yang dikerjakan hanya 350 meter, pengerjaan drainase juga di duga tidak sesuai spek gambar maupun Rencana Anggaran Belanja (RAB)
Terakhir Junadi Romli menambahkan tentu sebelum dikerjakan ada tim-tim yang berkerja memantau, mengukur dan menentukan nilai, harapnya jika pekerjaan ini tidak berjalan maksimal dan tidak transparan, ini tentu bisa menimbulkan kerugian Negara dan apabila pengaspalan tidak sesuai teknis maka bisa di pastikan sudah rusak sebelum waktunya
Agregat pada campuran aspal akan mudah terpisah akibat kurangnya pemadatan.
Kelenturan aspal berkurang
Permukaan aspal tidak rata sehingga tidak nyaman bagi pengemudi kendaraan" tutup nya.
Saat dimintai keterangan, pengawas Dinas BMBK Provinsi Lampung Indra mengatakan, Indra mengatakan pengurangan volume itu melalui hitungannya sendiri karna ternyata drainase yang dikerjakan lebih besar ukuranya dibanding drainase-drainase pada umumnya.
ia jugamenjelaskan bahwa pekerjaan itu memang tidak ada gambar dan Rencana Anggaran Belanjanya, karna pekerjaan bersifat Swakelola dan Urgent
"Gambarnya gak ada, RABnya juga gak ada, bahkan tidak ada anggaran untuk pekerjaan ini", pungkas Indra (Riko)
Tags
Berita Pilihan