Pengelolaan BUMDES Kampung Astra Ksetra Di duga Bermasalah



Tulang Bawang, mataharipost.id-Pengelolaan dana penyertaan modal Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Kampung Astra Ksetra, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang di Duga bermasalah


Dalam Permendes No 04 tahun 2015 bahwa kepala kampung yang berfungsi sebagai penasihat yang memberikan nasihat kepada pelaksana operasional dalam melaksanakan Bumdes, melindungi usaha desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kinerja Bumdes


Namun fakta yang ditemukan kepala kampung Astra ksetra yang bertugas sebagai penasihat terindikasi menyalahi tugas dan fungsinya terhadap keberlangsungan badan usaha milik desa


Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh media dari berbagai sumber di temukan fakta bahwa, dana yang di gelontorkan sebanyak Rp.120.000.000 tidak jelas penggunaannya


Diketahui penyertaan modal untuk Bumdes Desa Astra Ksetra dimulai pada tahun 2017 sebesar Rp.50.000.000,00 tahun 2018 sebesar Rp.50.000.000,00
tahun 2019 sebesar Rp.20.000.000,00
tahun 2020 sebesar Rp.0


Uang yang dikelola oleh Bumdes tersebut sampai saat ini tidak jelas peruntukannya dan diduga ada yang disalahgunakan oleh kepala kampung Astra Ksetra Untuk usaha Pribadi miliknya


Saat dikonfirmasikan kepada kepengurusan pengelola Bumdes, Sri Esti wahyuni menjelaskan bahwa dana Bumdes yang ia kelola hanya sebesar Rp. 26.000.000.00 dan telah ia kembalikan kepada desa sebesar Rp.12.000.000.00 kepada Kepala Kampung Astra Ksetra Oni Hadi Indarto pada 11 November 2020 dan Rp.5.000.000.00 Kepada Sekertaris Kampung pada 14 Februari 2022, Dan sisanya masih di pinjam pakai oleh nasabah/peminjam masyarakat desa,


Kejanggalan lebih lanjut terjadi bahwa dana yang dikelola oleh pengurus baru tidak jelas, siapa dan berapa besaran nilai dana tersebut


Ketika dimintai keterangan kepala kampung Astra Ksetra menjelaskan bahwa pengelolaan dana Bumdes tersebut sejak 2020 memang sudah tidak berjalan lagi, bahkan kepengurusan sudah resmi kami bubarkan


"Bumdes kampung Astra Ksetra memang sudah tidak ada sejak saya menjabat", Jelasnya


Namun ketika di pertanyakan sesuai dengan informasi yang berhasil dihimpun, Oni Hadi Indarto kepala kampung Astra mengatakan secara jujur bahwa sebenarnya kepengurusan nya itu ada, tetapi tidak berjalan


"Ya sebenarnya kepengurusan baru itu ada, namun tidak lagi berjalan, untuk uang yang saya terima sejumlah Rp.12.000.000.00 Saya belikan 1 ekor sapi yang berada di kampung Marga Kencana, akan tetapi ketika Kepengurusan Bumdes telah berjalan uang itu akan saya kembalikan"ucap Oni


Namun ketika di tanyakan tentang kepengurusan baru Bumdes Astra Ksetra , Kepala Kampung Astra Ksetra tidak bisa menjelaskan


Tambah Saat di tanya oleh pihak media mengapa sapi tersebut ada di kampung lain dan bukan di wilayahnya atau di kelola oleh warganya oni mengatakan karna kalau sapinya berada di Astra Ksetra saya kurang percaya terhadap warga saya. 


"Ya sapi itu saya taro di kampung Marga Kencana karna kalau saya taro disini saya kurang percaya",tuturnya


Di tempat yang sama sekertaris kampung Astra Ksetra juga menjelaskan uang yang berada dengannya sampai saat ini masih ada dan tidak berkembang, namun dengan ucapan yang sama ketika Kepengurusan Bumdes telah berjalan uang itu akan dikembalikan olehnya


"Untuk uang yang Rp.5.000.000.00 itu ada dengan saya dan tidak saya pakai dan tidak dikembangkan untuk mendirikan badan usaha Milik desa guna mendorong perekonomian masyarakat desa, namun ketika uang itu di perlukan uang itu akan saya kembalikan"tutur Wahyu


Lebih lanjut ketika di tanyakan tentang dana Bumdes yang di duga di salah gunakan untuk membayar publikasi dan dana koran media sebesar Rp.2.100.000.00 menggunakan cap kampung serta di tanda tangani olehnya


Oni mengatakan ketika ada kawan media yang datang ya terpaksa pakai uang Bumdes dulu dan akan di ganti


"Ya ketika ada kawan kawan media datang, ya minta uang minyak, ya terpaksa saya pakai uang Bumdes dulu untuk membayarnya, nanti saya ganti, ya hutanglah statusnya saya itu hutang dengan Bumkam untuk ngasih media dulu,"tutup oni (Riko) 



Lebih baru Lebih lama